BEHAVIOR CONTRACTS
Setiap guru memiliki setidaknya satu
siswa yang menantang di kelasnya, seorang anak yang membutuhkan perhatian
tambahan dan cara yang insentif untuk mengubah kebiasaan perilakunya. Dia bukan
anak-anak nakal, hanya anak-anak yang membutuhkan dukungan ekstra dan disiplin.
Kontrak perilaku (behavior contracts ) dapat membantu Anda mengubah perilaku
para siswa sehingga mereka tidak lagi mengganggu pembelajaran di kelas Anda.
Dengan demikian, perlahan tapi pasti, anda dapat mengendalikan dan melihat
perubahan pada anak tersebut. Kontrak perilaku (behavior
contracts ) adalah perjanjian dua orang atau lebih untuk bertingkah laku dengan cara
tertentu dan untuk menerima hadiah bagi tingkah laku itu. Kontrak ini
menegaskan harapan dan tanggung jawab yang harus dipenuhi dan konsekuensinya.
Untuk menghindari kesalahpahaman,
kontrak harus berisi pernyataan tertulis yang menggambarkan secara tepat
tingkah laku yang diharapkan. Di dalamnya berisi tingkah laku yang harus
dilakukan dan tingkat kriteria yang harus dicapai. Setelah berdiskusi tentang
kriteria, siswa harus memahami metode atau instrumen yang akan digunakan untuk
mengevaluasi. Kontrak tersebut juga harus mencakup jenis, jumlah, dan metode reinforcement.
Selain hal diatas, tanggal sementara dan
review akhir harus dicantumkan dalam kontrak. Tanggal sementara digunakan guru
untuk memantau kemajuan dan kemungkinan dilakukannya negosiasi ulang jika
tingkah laku yang diharapkan tidak realistis,atau jika ada komponen
instruksional yang akan ditambahkan. Mencantumkan tanggal review akhir
berfungsi untuk menetapkan batas waktu bagi siswa dalam memenuhi syarat-syarat
kontrak. Setelah syarat-syarat kontrak telah dibahas dan dituliskan, guru harus
menjawab semua pertanyaan siswa. Untuk memastikan bahwa mereka memahami
persyaratan kontrak, siswa harus membacanya kembali dan kemudian menyatakannya
kembali dengan kalimat yang berbeda. Jika dalam proses ini dihasilkan
pernyataan yang sangat berbeda, maka kontrak harus ditulis ulang dalam bahasa
lebih mudah. Setelah kontrak selesai, guru dan siswa harus menandatanganinya,
dan masing-masing harus memiliki salinan.
Alberto&Troutman (2009) menyarankan
aturan dasar untuk penggunaan reinforcer dalam kontrak, yaitu :
1. Reward harus segera diberikan. Hal ini
merupakan salah satu unsur penting dari reinforcer yang efektif, yaitu harus
diberikan segera setelah munculnya tingkah laku yang diinginkan
2. Kontrak awal harus
berisi hal-hal yang ringan, dan berikan reward pada hal-hal tersebut. Terutama
bagi tingkah laku baru yang belum pernah dilakukan siswa, kriterianya jangan
terlalu tinggi atau terlalu luas
3. Reward diberikan
sering dan dalam jumlah yang kecil. Homme menyatakan bahwa lebih efektif
memberikan reinforcement dalam jumlah sedikit tapi sering, karena akan
mempermudah dalam mengawasi perubahan tingkah laku
4. Lebih menekankan pada
penyelesaian tugas, bukan sekedar melakukannya saja. Kontrak berfokus pada
pencapaian yang menyebabkan kemandirian. Oleh karena itu, kata-kata yang tepat
seharusnya, "Jika kalian menyelesaikan tugas ini, maka kalian akan
mendapatkan......”, bukannya "Jika kalian melakukan apa yang saya katakan,
saya akan memberi kalian ......."
5. Reward diberikan
setelah perubahan terjadi
Karakteristik dari kontrak bagus di
antaranya yaitu,
1. Kontrak harus adil.
Bobot sebuah reinforcement harus sesuai dengan tingkah laku yang diharapkan
2. Kontrak harus jelas.
Kerancuan dalam kontrak dapat mengakibatkan perbedaan pendapat, jika pemahaman
yang sama tidak dapat tercapai, siswa bisa tidak mempercayai sistem
reinforcement atau bahkan tidak mempercayai gurunya
3. Kontrak harus jujur.
Menurut Homme, kontrak yang jujur adalah kontrak yang segera dilakukan dan
sesuai dengan isi perjanjiannya
4. Kalimat dalam kontrak
harus positif. Misalnya “Saya akan melakukan.... jika kamu melakukan.....”,
sedangkan contoh yang salah misalnya “Saya tidak akan melakukan.... jika kamu
melakukan......”, atau “Jika kamu tidak melakukan.... maka saya akan.....”
5. Kontrak harus
digunakan secara sistematis. Apabila tidak diterapkan dengan sistematis dan
konsisten, sistem reinforcement hanya akan menjadi seperti sebuah permainan
tebak-tebakan bagi siswa
Keuntungan dari kontrak dalam sistem
reinforcement, antara lain :
1. Merupakan dokumen
permanen yang mencatat variable-variabel yang bisa digunakan sebagai bahan
konsultasi oleh guru dan siswa
2. Proses negosiasi yang
terjadi dalam kontrak dapat memungkinkan siswa untuk melibatkan diri mereka
sebagai partisipan aktif dalam proses pembelajaran, karena mereka dapat ikut
serta dalam menetapkan tujuan-tujuan
3. Penulisan kontrak
menekankan individualisasi instruksi
4. Kontrak bisa menjadi
dokumen sementara yang berisi pernyataan tujuan-tujuan yang hendak dicapai
siswa saat ini, dan dapat dimanfaatkan bersama dengan orangtua
Sumber: Alberto, P.A. & Troutman, A.C. 2009. Applied Behavior Analysis for Teachers (8th ed.). Columbus,
OH: Merril
Konseling Indonesia