Makalah Psikologi Humanistik Menurut Maslow

Thursday, 26 May 2011
PSIKOLOGI HUMANISTIK MENURUT MASLOW
*AGUSTIANSYAH


BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan aliran-aliran behaviorisme dan psikoanalisis yang sangat pesat di Amerika sangat merisaukan beberapa pakar psikologi  dinegara itu. Mereka melihat bahwa kedua aliran itu memandang manusia tidak lebih dari kumpulan reflex ( behaviorisme ) atau kumpulan naluri saja ( psikonaalisis ). Mereka juga menganggap bahwa kedua alirran itu memandang manusia sebagai mahkluk yang sudah ditentukan nasibnya ( determinisme ) yaitu oleh sitimulus( behaviorisme) atau oleh alam ketidaksadaran ( psikonalisis).dan yang tak kalah penting, merek berkesimpulan bahwa kedua aliran itu menganggap manusia sebagai robot ( behaviorisme) atau sebagai mahkluk yang pesimistik dan penuh masalah ( psikonalisis).
Apakah orang menghargai kebijaksanaan,kreativitas,pemahaman,dan persatuan,atau apakah mereka lebih memilih makanan, minuman, dan sex? Psikologi humanistic tidak bias  menyangkal pentingnya insting dasar,karena bagaimanapun juga manusia adalah binatang.tetapi manusia lebih dari sekedar binatang.oleh Karena itu,banyak ahli teori dibidang ini membicarakan mengenai aspek dasar manusia-biologis ,social, dan ppemenuhan diri atau personal ( Frankl,1962;Maddi,1970 ). Bagi kehidupan seseorang ,dijauhkan dari hubungan pertemanan atau pemaknaan sama menyeramkan dan fatalnya dengan tidak mendapatkan makanan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep humanistic menurut Abraham H. Maslow
Manusia adalah suatu ketunggalan yang mengalami, menghayati, dan pada dasarnya aktif,punya tujuan serta punya harga diri. Karena itu ,walaupun dalam peneletian  boleh saja dilakukan analisis rinci mengenai bagian-bagian dari jiwa ( psyche) manusia. Namun dalam penyimpulan nya ,manusia seperti ini dinamakan pandangan holistic ( whole = menyeluruh). Selain itu manusia juga harus di pandang dengan penghargaan yang tinggi terhadap harga dirinya, perkembangan pribadinya, perbedaan individualnya dan dari sudut pandang kemanusiaan nya itu sendiri. Karena itu psikologi harus masuk dalam topic-topik yang selama ini hamper tidak pernah diteliti oleh aliran-aliran behaviorisme dan psikoanaalisis , seperti cinta , kreativitas , pertumbuhan ,aktualisasi diri ,kemandirian , tanggung jawab , dan sebagainya. Pandangan seperti ini disebut pandangan humanistic  ( human= manusia ).
Teori Humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi.Teori Humanistik meliputi:
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
-          Kebutuhan fisik/biologis
-          Kebutuhan akan rasa aman
-          Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
-          Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
-          Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
-          Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan “deficiency”.

B.     Pemikiran awal tentang aktualisasi diri dalam teori jung.
Aktualisasi diri adalah proses bawaan dimana orang cenderung untuk tumbuh secara spiritual dan menyadari potensinya. Hanya sedikit orang yang berhasil mengaktualisasikan diri sepenuhnya, namun banyak yang sedang menuju arah tersebut . menariknya, pemikiran mengenai aktualisasi diri kali pertama kali diusulkan ajaran agama, yang memandang sekualitas sebagai hadiah mulia yang digunakan untuk tujuan yang positif. Pada saat mengalami pengalaman puncak , waktu secara terhenti dan lingkungan sekitar terasa kabur.
Beberapa orang mengemukakan bahwa penelitian tentang pengalaman puncak dan aspek spiritual kepribadian lainnya berada jauh diluar keraangka psikologi eksitensialisme-humanisme tradisional dan sepatutnya dianggap sebagai bagian terpisah dari kepribadian .pengalaman puncak tidak sepenuhnya bersifat surgawi atau suci . sebaliknya , pengalaman itu bias ditemukan dalam pertemanan , keluarga, pekerjaan ,dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini dan aspek lain teorinya , Masliow merefleksikan pengaruh filsafat Timur dan agama, yang sangat ia ketahui. Kesadaran dan pertumbuhan spiritual dialami melalui apresiasi penuh terhadap kehidupan sehari-hari.

C.    Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang ada pada manusia yang mengaktualisasikan dirinya
1.        Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri
2.        Keterbukaan dan spontanitas
3.        Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang bahwa pekerjaan merupakan sesuatu misi yang harus dipenuhi
4.        Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang erat tanpa bergantung terlalu banyak pada orang lain
5.        Mempunyai selera humor yang bagus
6.        Kecenderungan untuk meraik pengalaman puncak yang memuaskan secara spiritual maupun emosional 

D.    Dorongan internal akan aktualisasi diri
Bagi Maslow , juga rogers dan jung, tiap orang memiliki  kecendrungan alami atau tuntutan untuk dapat mengaktualisasikan dirinya; dorongan untuk berkembang berasal dari dalam diri organism alih-alih berasal dari lingkungan eksternal. Teori seperti itu disebut teori  ( organismik karena teori tersebut mengasumsikan jalan hidup alami setiap organisme ( Goldstein, 1963). Tetapi, ingat bahwa motivasi untuk tumbuh dan mengaktualisasikan diri berbeda dengan dorongan untuk memuaskan rasa lapar, haus, atau libido yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan , dimana kebutuhan untuk tumbuh tidak sepenuhnya penting dalam mempertahankan hidup. Rogers menekaankan harmoni dalam konsep diri yang dewasa, sedangkan Maslow memusatkan diri pada pertumbuhan ketingkat yang lebih tinggi. Sedangkan Menurut Charles Darwin terhadap pendekatan humanistic yang cukup jauh dari pemikiran bologis modern, di mana kita mungkin menerima pengaruhnya begitu saja.

E.     Hierarki kebutuhan Maslow
Maslow membagi kebutuhan organisme menjadi dua kategori. Pertama, ia mengidentifkasi beberapa kategori kebutuhan,defenisi kebutahan “ D “( atau “ motif D”),yang penting dalam pertahanan hidup. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan biologis utama seperti makanan, air, seks dan tempat tinggal. Kebutuhan akan rasa aman mencakup kebutuhan akan keadaan yang umumnya bias diprediksi , yang membuat dunia menjadi masuk akal. Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta mencakup hubungan psikologis yang mendalam dengan orang lain. Dan kebutuhan akan penghargaan mengcakup penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Semua kebutuhan “ D “ ini motivasi kita untuk menghadapi deficit kita butuh sesuatu untuk mengisi dorongan atau kekosongan , kemudian menciptakan kembali keadaan homeostasis ( keseimbangan ).
Tahapan tertinggi dalam tangga hierarki motivasi manusia dari Abaraham Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow mengatakan bahwa manusia akan berusaha keras untuk mendapatkan aktualisasi diri mereka, atau realisasi dari potensi diri manusia seutuhnya, ketika mereka telah meraih kepuasan dari kebutuhan yang lebih mendasarnya.
Maslow juga mengutarakan penjelasannya sendiri tentang kepribadian manusia yang sehat. Teori psikodinamika cenderung untuk didasarkan pada studi kasus klinis maka dari itu akan sangat kurang dalam penjelasannya tentang kepribadian yang sehat. Untuk sampai pada penjelasan ini, Maslow mengkaji tokoh yang sangat luar biasa, Abaraham Lincoln dan Eleanor Roosevelt, sekaligus juga gagasan-gagasan kontemporernya yang dipandang mempunyai kesehatan mental yang sangat luar biasa.
Dari segi fisik, manusia mempunyai indra,merasa lapar,bertumbuh kembang,berkembang biak, dan sebagainya. Dari segi kejiwaan manusia pun mempunyai kebutuhan cita-cita,harapan,usaha dan sebagainya. Semua itu pada hakikatnya baik,dan dikembangkan kearah yang lebih baik. Dalam pragdima seperti ini, Maslow berpendapat bahwa manusia yang sehat jiwanya adalah manusia yang mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam.sementara orang-orang yang terganggu jiwanya,yang anti social,yang jahat adalh orang-orang yang terhambat perkembangan dirinya,yang prustasi oleh gangguan-gangguan dari luar.
Teori Maslow, yang pernah menjadi presiden American psychological assction ( 1967-1968 ) , tentang tentang motivasi berawal dari pra anggapan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik,atau setidak-tidaknya netral,bukan jahat.seperti halnya dengan keadaan fisiknya,kejiwaan manusia mempunyai kebutuhan,kapasitas dan kecenderungan yang pada prinsipnya tidak ada yang jahat.
Karena itu menurut Maslow, psikoterapi atau konseling bertujuan untuk mengembalikan seseorang ke jalur pengembangan dirinya sendiri melalui potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri juga. Salah satu teori Maslow yang sangat terkenal  ( dianut dan diterapkan oleh berbagai cabang psikologi terapan saat ini ) adalah teori hirarki kebutuhan.

F.     Mengukur aktualisasi diri
Apa bukti yang mendukung konseptualisasi humanistic Maslow mengenai pemenuhan diri ? apakah orang yang mencapi aktualisasi diri lebih sehat secara fisik maupun mental? Maslow sendiri menggunakan semua teknik asesmen yang bisa ia gunakan wawancara .observasi, kuesiner laporan diri , tes proyektif, study biografis, dan lainnya. Pendekatn yang luas ini sebagian juga dibutuhkan karena  subjek itu sendiri. Orang yang telah mencapai aktualisasi diri cenderung bersikap mandiri, menolak tekanan social, mencintai kebebasan , dan memiliki kebutuhan privasi yang tinggi. Kepribadian mereka rumit. Oleh itu , mereka mungkin sulit ditemukan, dinilai , dan dievaluasi. Masalah dengan asesmen yang luas ini bearti juga masalah bagi keseluruhan pendekatan teoretis maksudnya , asesmen ini menyediakan pemahaman dan presfektif yang luas, tetapi sedikit memberikan kesimpulan ilmiyah yang bisa dibuktikan.

G.  Beberapa pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistik
1.         Pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistic , dalam beberapa hal, mengingatkan kita pada pendekatan psikoanalisis. Pendekatan ini berasal dari motivasi dalam diri yang rumit dan dinamis. Inilah yang membedakan teori ini dengan teori yang mencari struktur dalam diri individu atau struktur reinforcement dari lingkungan. Namun teori eksitensial dan humanistic menyetujui adanya kehendak bebas dan juga kreativitas nyata,heroism , dan pemenuhan diri.
2.         Pendekata eksitensial tidak selalu merupakan pendekatan idiografis; mereka menganggap pengalaman setiap orang unik. Filsuf beraliran eksitensial menyatakan bahwa individu secara lansung bertanggung jawab atas kepribadian. Bagaimana saya menghadapi cinta , etika, kecemasan , kebebasan, dan kematian . apakah saya akan membiarkan aliensi menggelamkan saya dalam kesengaraan mendalam , atau akankah saya memakai kehendak bebas untuk melawannya dan mencapai aktualisasi diri, ciri mendasar dari dilemma eksitensial adalah adanya kemungkinan tercapainya kemenangan jiwa manusia.
3.         Pendekatan humanistic , yang didasarkan pada eksitensialisme tetapi menolak pesimisme, adalah pendekatan yang paling optimis terhadap kepribadian yang memandang manusia dan permasalahan spiritual secara positif. Orientasi humanistic maslow , yang mempelajari individu yang sudah sepenuhnya dewasa dan utuh , membuat psikologi kepribadian memberikan atensi pada aspek positif dan spiritual teersebut. Tetapi, inkonsistensi dan ambiguitas dalaam teori Maslow membuat kontribusinya lebih seperti pandangan yang memberikan pengaruh besar , alih-alih sebuah teori yang solid.
4.         Pendekatan humanistic terhadap kepribadian bermanfaat bagi penelitian lintas budaya dan penelitian tentang kelompok etnik, suatu kebutuhan yang ditekankan dalam buku ini. Banyak psikolog eksitensial- humanistic terkejut secara pribadi dan secara intelektual- oleh aliran fasisme pada tahun 1930-1940. Sebagai contoh , Fromm berulang kali mengingatkan akan konsekuensi menakutkan dari mencoba lari dari kecemasan eksitensi yang disebabkan oleh kebebasan modern. Ahli teori humanistic ingin mengekplorasi pandangan masyarakat timur atau agama,mengenai apakah srti dari seseorang manusia.
5.         Pendekatan humanistic terhadap kepribadian memiliki dampak praktis dan berkesenambungan pada masyarakat umum dalam hal persaingan diri. Saat ini ,tidaklah aneh apabila seorang pekerja ( atau bahkan sekelompok rekan kerja) pada suatu waktu ingin mengasingkan diri.’’ Peristirahatan’’ ini berbeda dengan liburan atau tamasya. Selama mengasingkan diri kita mungkin menenangkan diri dilokasi yang indah, berusaha mengenali perasaan kita , memperbaruhi cinta kita untuk pasangan , menciptakan music atau melakukan hal kreatif lainnya, berlatih, mungkin juga bermeditasi atau berdo’a. aktivitas tersebut berasal dari asumsi humanistic bahwa setiap individu memiliki otensi diri unik yang akan muncul apabila dikembangkan dengan baik.
Psikologi kepribadian humanistic tidak hanya berbeda dengan pendekatan lain dalam pokok permasalan dan filsafatnya, tetapi juga dalam ideologinya. Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk berpegang pada prespektif optimistik tentang sifat alamiah manusia. Mereka berfokus pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal mereka. Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.

BAB III
KESIMPULAN
Abraham Maslow Yang terkenal dengan teori aktualisasi diri fi lahirkan di  New York pada tahun 1908. Ia meninggal di Calivornia pada tahun1907. Maslow seorang anak yang pandai mejalani hubungan yang baik dengan ibunya yang otoriter yang sering kali melakukan tindakan aneh. Ia menggambarkan dirinya pada masa kecil sebagai seorang yang pemalu,kutu buku dan neurotic. Tetapi  ,maslow tidak selamanya menjadi neurotic dan benci pada dirinya sendiri. Ia sepenuhnya menyadari potensinya ,dan menjadi psikilog humanisme terkenal yang mengispirasi banyak perubahan masyarakat kea rah yang positif.
Yang menarik ,maslow awalnya mempelajari teoro behaviorisme. Ia menyelesaikan tugas tesisnya bersama Harry Harlow, ahli primate yang berorientasi pada behaviorisme. Tetapi sebagai dosen di Brookklyn College pada tahun 1940, maslow bertemu dengan banyak intelektual brilian yang kabur ke New York untk mengindari Nazi, termasuk Erick From,Alfred Adler ,dan Karen Horney . pengetahuannya yang mendalam mengenai teori behaviorisma membantu maslow untuk menyerang teori behaviorisme terhadap kreativitas ,permainan , keajaibandan cinta. Walaupun banyak teori kepribadian yang bersala dari ppenelitian mengenai orang yang sehat dan ideal .oleh karena itu ,melalui orientasinya yang optimis dan spiritual,maslow menekankan potensi positif bawaan dalam diri manusia. Banyak teori kepribadian di dasarkan pada penelitian pasien yang secara psikologis terganggu, maslow mengambil arah sebaliknya ,yakni meneliti orang yang sehat secara mental.



DAFTAR PUSTAKA


Howards Friedman , Miriam w scustack,kepribadian teori klasik dan riset modern,Jakarta : erlangga,2006
Prof. Dr. W Sarwono(2000): Aliran-aliran dan tokoh psikologi